RIAU(Litera.co.id) - Yayasan Jembia Emas bekerjasama dengan Dewan Kesenian Kepri, Dinas Kebudayaan Kepri, Dinas Budspar Kota Tanjung pinang, Dinas Budspar Bintan , dan Dinas Kebudayaan Lingga, akan menyelenggarakan kembali event Festival Sastera Internasional Gunung Bintan ( FSIGB ) 2020. Dengan ketentuan sebagai berikut: 1. FSIGB 2020 direncanakan dilaksanakan tanggL 24 sampai 27 September Bintan ANTARA ANTARA - Festival Sastra Internasional Gunung Bintan tahun 2019 kembali digelar di Provinsi Kepulauan Riau, diikuti tiga negara serumpun yakni Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Plt Gubernur Kepri, Isdianto, Selasa menyatakan festival tersebut semakin memperkuat posisi Kepri sebagai Bunda Tanah Melayu. Kepri, kata dia, tidak hanya dikenal dengan budaya melayu dan sejarah kerajaannya saja. Tapi juga memiliki jejak warisan sejarah di bidang sastra yang telah mendunia, yakni Gurindam XII dua belas karya Raja Ali Haji. "Ini yang menjadi konsen kita agar Kepri semakin dikenal sebagai daerah dengan beragam sektor unggulan. Sastra dan pariwisata menjadi andalan bila dipadukan dengan baik," ucap Isdianto. Baca juga Kelas puisi Taufiq Ismail di Festival Sastra Islam Selain itu Isdianto pun berharap, festival ini dapat lebih memperluas wawasan serta mengasah kemampuan dalam menghasilkan karya sastra yang berkualitas, apalagi ratusan penyair hadir dengan karyanya, khususnya juga para penyair dari negeri serumpun Malaysia dan Singapura. Isdianto tak lupa berpesan kepada para peserta, tamu undangan yang berasal dari luar Kepri, untuk sekaligus menjelajah wisata yang ada di Kepri. Kepri, lanjutnya, punya wisata alam, religi, sejarah, budaya, serta kuliner yang bisa dikunjungi dan dinikmati. "Semoga ajang ini juga dapat mepererat tali silaturahmi antar negeri serumpun serta meninggalkan kesan dan pengalaman berharga," tuturnya. Baca juga Hilmar Farid nyatakan sastra bisa satukan Asia Tenggara Penggagas acara, Rida K Liamsi, mengatakan bahwa festival ini sudah kali kedua dilaksanakan dan untuk tahun 2019 ini mengusung tema "Segara Sakti Rantau Bertuah". "Tema yang di usung ini bukan tanpa alasan, ada makna yang tersirat yakni kawasan maritim yang terbentang luas di masa lalu saat kejayaan kerajaan melayu makna ini ingin kita hidupkan kembali," kata Rida. Rida melanjutkan bahwa Festival sendiri berlangsung selama 3 hari pada 28 sampai 30 Oktober, di ikuti sebanyak 266 orang peserta. "Kita juga akan menggelar parade puisi dan pantun, seminar sastra, serta menelusuri jejak Pahlawan Raja Ali Haji di Pulau Penyengat," katanya. Baca juga Pesta sastra di Jakarta International Literary Festival 2019 Baca juga ALF akan rayakan 50 tahun ASEAN lewat sastraPewarta OgenEditor Muhammad Yusuf COPYRIGHT © ANTARA 2019

TANJUNGPINANG-LintasGAYO.co: Festival Sastra Internasional Gunung Bintan (FSIGB) kembali dihelat pada bulan September 2022 mendatang. Kegiatan berskala lintas negara ini ditaja oleh Yayasan Jembia Emas yang bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau serta sejumlah instansi lainnya.

Dinas Kebudayaan Menggelar Event Tahunan Festival Sastra Internasional Gunung Bintan 2022 Pada Tanggal 24 – 26 September 2022 adalah Penyerahan Anugerah Jembia Emas, Ziarah Sejarah dan Budaya, Seminar Sastra, Pembacaan Puisi dan juga Peluncuran 100 buku karya peserta FSIGB. Rangkaian kegiatan di antaranya adalah Penyerahan Anugerah Jembia Emas, Ziarah Sejarah dan Budaya, Seminar Sastra, Pembacaan Puisi dan juga Peluncuran 100 buku karya peserta FSIGB. Pembukaan di laksanakan di Gedung Daerah, acara pembukaan diisi dengan pembacaan Puisi oleh peserta dari beberapa negeri serumpun, antaranya Teja Alhab Tanjungpinang / Penerima Jembia Emas Gubernur Kepri Sutarji Calzoum Bachri. Jakarta Kunni Masrohanti Presiden PPI Prof Madya Haryatie Abd Rahman Malaysia Roslan Madun Malaysia Yatiman Yusof Singapura Isbedy Stiawan ZS Lampung Syarifuddin Arifin Sumbar Ratna Ayu Budhiarti Jabar Reza Fahlefi Riau Willy Ana Jakarta Ahmad Kohowan Sulteng Ahmad David Khalilurrahman Jambi Mohd Febriadi Kepri . Pada tahun 2022 kegiatan ini terdapat seminar Sastra antar bangsa dengan mengusung Tema Kesusastraan Melayu dan Tradisi Kemaritiman. Dengan tema yang diusung diharapkan kegiatan ini mampu mengangkat Kembali nilai-nilai kesusastraan melayu yang terdapat dalam tradisi kemaritiman yang pernah berkembang dan menjadi sebuah visi besar bangsa Melayu dalam membangun peradabannya yang meningkatkan spirit dalam pembangunan Kebudayan Kepulauan Riau kedepan. Seminar sastra antar bangsa ini di ikuti oleh Para penyair/sastrawan/seniman peserta FSIGB tahun 2022, Akademisi/Peneliti/Pengiat sastra dan budaya, Mahasiswa se Pulau Bintan, dan, Stakeholder yang berkaitan. Seminar ini membahas tentang Nilai-nilai kemaritiman dalam kesustraan melayu dan juga tentang perkembangan tradisi kesusastraan melayu dari zaman ke zaman yang diharapkan akan memunculkan suatu pemikiran tentang kemaritiman yang akan menjadi spirit dalam pembangunan Provinsi Kepulauan Riau kedepan. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini di tutup pada Tanggal 26 September di Gedung Aisyah Sulaiman Oleh Kepala Dinas Kebudayaan Juramadi Esram dengan pembacaan Puisi. Navigasi pos

ProvinsiKepulauan Riau berkerja sama dengan Yayasan Jembia Emas, Dewan Kesenian Provinsi Kepulauan Riau dan Pemkab Bintan akan mengadakan perhelatan festival sastra gunung bintan yang merupakan sebuah even akbar sastra yang ada di Kepri (29 November s/d 1 Desember 2018), yang berlokasi di Kaki Gunung Bintan sebelumnya akan dibuka dari Kompleks Purna MTQ Bintan dan akan di tutup di Gedung JAMBI-Dosen dan 5 mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia FKIP UNJA berhasil lolos kurasi Antologi Puisi 'Jazirah Sebelas' (puisi 5 negara) dalam acara Festival Sastra Internasional Gunung Bintan (FSIGB) 2022.Pengiriman karya sendiri dimulai dari tanggal 1 Maret 2022 sampai tanggal 31 Mei 2022, dengan pengumuman hasil kurasi diumumkan pada tanggal 15 Juni 2022. Bintan(ANTARA) (ANTARA) - Festival Sastra Internasional Gunung Bintan tahun 2019 kembali digelar di Provinsi Kepulauan Riau, diikuti tiga negara serumpun yakni Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Plt Gubernur Kepri, Isdianto, Selasa menyatakan festival tersebut semakin memperkuat posisi Kepri sebagai Bunda Tanah Melayu. . 47 256 179 237 60 348 276 409

festival sastra internasional gunung bintan